JAKARTA - BMKG Supadio Pontianak melaporkan prakiraan cuaca untuk Selasa, 9 September 2025, berlaku mulai pukul 07.00 WIB. Informasi disampaikan oleh prakirawan Debi melalui Buletin Berita Pagi Pro 1 RRI Pontianak yang dipandu Wiwin Indriani.
Untuk pagi hingga siang hari, cuaca diperkirakan hujan dengan intensitas ringan berpotensi terjadi di Kabupaten Kayong Utara, Ketapang, Sanggau, Sekadau, Melawi, Sintang, dan Kapuas Hulu. Hujan dengan intensitas sedang diprediksi terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Sanggau, Ketapang, Melawi, Sintang, dan Kapuas Hulu.
Hujan ringan hingga sedang pada periode ini perlu diperhatikan oleh masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan, mengingat potensi hujan dapat mempengaruhi transportasi dan kegiatan harian.
Kondisi Cuaca Siang hingga Sore
Memasuki siang hingga sore hari, hujan ringan diperkirakan terjadi di sebagian besar wilayah Kalimantan Barat. Intensitas sedang berpotensi terjadi di Kabupaten Sambas, Bengkayang, Mempawah, Landak, Kubu Raya, Kayong Utara, Ketapang, Sanggau, Sekadau, Sintang, dan Kapuas Hulu.
Selain itu, hujan lebat diperkirakan terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Sambas, Landak, Kubu Raya, dan Sanggau. Masyarakat dianjurkan waspada terhadap potensi hujan lebat yang bisa disertai angin kencang sesaat, kilat, atau petir. Kewaspadaan ini penting terutama bagi pengguna jalan dan masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir atau genangan.
Prakiraan Malam hingga Dini Hari
Untuk malam hingga dini hari, hujan ringan masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Kalimantan Barat. Hujan dengan intensitas sedang diprediksi terjadi di Kabupaten Kubu Raya, Sanggau, Ketapang, Melawi, Sintang, dan Kapuas Hulu.
Kondisi ini menunjukkan potensi hujan yang berlangsung sepanjang hari di berbagai wilayah Kalbar. Masyarakat diimbau menyiapkan payung atau jas hujan jika bepergian malam hari dan tetap waspada terhadap perubahan cuaca mendadak.
Kecepatan Angin, Suhu, dan Kelembaban
Angin diperkirakan bergerak dari arah Timur hingga Tenggara dengan kecepatan sekitar 10 hingga 30 km/jam. Suhu udara diprakirakan berkisar antara 24 hingga 33 derajat Celsius. Kelembaban udara diperkirakan berada di kisaran 60% hingga 98%, yang dapat meningkatkan potensi hujan di wilayah tertentu.
Masyarakat diimbau memperhatikan kondisi angin dan suhu, terutama bagi kegiatan di luar ruangan, pelayaran sungai, maupun pekerjaan yang berkaitan dengan udara terbuka. Kondisi ini juga perlu diperhatikan bagi petani dan nelayan untuk mengantisipasi perubahan cuaca yang dapat memengaruhi aktivitas harian.
Titik Panas dan Potensi Kebakaran Hutan
Selama 24 jam terakhir, pantauan BMKG menunjukkan adanya enam titik panas di wilayah Kalimantan Barat. Kondisi ini menimbulkan potensi kemudahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan, terutama diperkirakan pada tanggal 14 dan 15 September 2025.
Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas yang dapat memicu kebakaran hutan atau lahan, termasuk pembakaran sampah atau lahan kosong. Pemerintah dan pihak terkait diimbau melakukan pemantauan ketat di wilayah rawan kebakaran untuk mencegah risiko yang lebih besar.
Informasi Terbaru dan Layanan BMKG
Untuk memperoleh informasi cuaca terkini, masyarakat dapat mengakses layanan resmi BMKG Kalbar melalui beberapa kanal:
Website: https://kalbar.bmkg.go.id
WhatsApp: 0811-5711-567
Instagram: @bmkg_kalbar
Aplikasi iOS dan Android: InfoBMKG
Kantor BMKG terdekat
Dengan berbagai kanal ini, masyarakat bisa memantau cuaca secara real-time dan menyesuaikan aktivitas sehari-hari sesuai prakiraan terbaru.
Waspada Cuaca dan Perubahan Iklim
Prakiraan cuaca Selasa, 9 September 2025, menunjukkan hujan dengan intensitas ringan hingga lebat di berbagai wilayah Kalimantan Barat sepanjang hari. Kecepatan angin, suhu, dan kelembaban menjadi faktor penting yang memengaruhi aktivitas masyarakat. Selain itu, adanya enam titik panas meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan pada pertengahan bulan September.
BMKG Kalbar mengimbau masyarakat untuk selalu mengikuti informasi cuaca terbaru melalui kanal resmi, menjaga keselamatan, dan menyesuaikan aktivitas harian dengan kondisi cuaca. Dengan pemantauan rutin, risiko akibat cuaca ekstrem dan kebakaran hutan dapat diminimalkan, serta keselamatan masyarakat tetap terjaga.
